Widget by Restana Corporation

Monday, October 6, 2014

MAKALAH MASALAH SOSIAL KEMISKINAN DI INDONESIA


ILMU SOSIAL DASAR
MASALAH SOSIAL KEMISKINAN DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Masalah kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu masalah yang belum sepenuhnya bisa dipecahkan oleh pemerintah sejak dulu hingga sekarang. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat atau ketidakmampuan dari pekerjaan yang dimiliki untuk menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang.
Dalam definisi ini, kemiskinan akan berkaitan erat dengan hubungannya dengan ketersediaan lapang pekerjaan yang cukup bagi seluruh penduduk. Dalam hal ini, Indonesia tergolong sebagai salah satu negara yang berada dalam garis kemiskinan. Karenanya masih banyak sekali penghasilan yang dimiliki penduduknya yang menurut standar internasional masih kurang. Rendahnya tingkat kehidupan sering digunakan sebagai alat ukur dalam kesejahteraan warganya atau masyarakatnya.
Sebabnya beban kemiskinan paling besar muncul pada masyarakat-masyarakat di pedesaan yang dalam hal pemenuhan kebutuhannya belum dapat terpenuhi. Namun bukan hanya pada masyarakat pedesaan saja masalah kemiskinan terjadi di kota-kota besar juga masalah kemiskinan masih tetap ada. Berbagai upaya dan pembangunan telah dilakukan pemerintah untuk menggurangi angka kemiskinan terutama untuk memberikan peluang pada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraannya, yang menurut lembaga statis bahwa setiap tahunnya angka kemiskinan di Indonesia menurun.

B. Rumusan Masalah
1.                  Bagaimana indikator keluarga prasejahtera dalam kemiskinan ?
2.                  Bagaimana konsep kemiskinan di Indonesia ?
3.                  Bagaimana problematika kemiskinan di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
1.                  Untuk mengetahui indikator keluarga prasejahterah dalam kemiskinan
2.                  Untuk mengetahu konsep kemiskinan di Indonesia
3.                  Untuk mengetahui problematika kemiskinan di Indonesia

D. Manfaat Penulisan
1.                   Bagi Masyarakat , agar mengetahui apa yeng memfaktori kemiskinan di Idonesia
2.                   Bagi Mahasiswa, bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan pengembangan tentang masalah sosial dan mengetahui kemiskinan di Indonesia.
3.                   Bagi Pemerintah, agar pemerintah tahu tentang factor-faktor penyebab kemiskinan di Indonesia, dan dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Indikator Keluarga Prasejahtera dalam Kemiskinan
Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) sebagai Keluarga Sejahtera I yaitu:
1.                Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing-masing anggota keluarganya.
2.                Pada umumnya seluruh keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
3.                Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk aktifitas di rumah, sekolah, bekerja, dan bepergian.
4.                Lantai rumah keramik atau tekel bukan lantai tanah.
5.                Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin berKB dibawa ke sarana kesehatan.
Keluarga prasejahtera merupakan keluarga yang tidak dapat memelihara dirinya untuk menjamin suatu kehidupan yang layak. Pada keluarga prasejahtera di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu factor sosial ekonomi dan demografi.
2.      Konsep Kemiskinan di Indonesia
Ada tiga macam konsep kemiskinan yaitu antara lain :
1)      Kemiskinan absolute
Kemiskinan ini dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatan dan kebutuhan yang hanya dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang untuk hidup secara layak. Dengan demikian kemiskinan diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya yakni makanan, pakaian dan perumahan agar dapat menjamin kelangsungan hidupnya.
2)      Kemiskinan relative
Kemiskinan ini dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah dibanding masyarakat sekitarnya (lingkungannya). Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dapat dikategorikan miskin, sehingga kemiskinan relatif erat hubungannya dengan masalah distribusi pendapatan.
3)      Kemiskinan subyektif

Seseorang atau sekelompok orang merasa dirinya miskin bukan hanya karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya tetapi mereka merasa miskin karena membandingkan dirinya dengan orang lain yang menurutnya mempunyai kehidupan dan status sosial ekonomi yang lebih baik. Demikian pula sebaliknya, ada orang atau sekelompok orang yang memandang orang lain sebagai orang miskin karenamembandingkan kemampuan dirinya terhadap ketidakmampuan orang atau kelompok lain tersebut.

Untuk lebih lengkapnya bisa di download file doc nya disini



Related Post :

Newer Post Older Post Home
Comments
0 Comments

0 comments: